Semestaku (part 2)


 Izinkan  aku ceritakan tentang seseorang. Sedikit saja. 

Sederhana, ia sederhana, apa adanya. 

Ia pun tak pernah memintaku untuk mencintainya. 

Ini inginku. Mencintainya adalah mauku. 

Satu yang harus kamu ketahui, ia orang yang aneh. 


Kau tau?

Aku yang membuatnya terluka, tapi ketika aku terluka ia datang untuk menyembuhkan luka ku. 

Terkadang memang se-rumit itu menjelaskan tentang nya. 

Ia memang sederhana. 

Tapi caranya mencintaiku mampu membuatku merasa menjadi wanita paling istimewa. 

Aku merasa sangat beruntung karena telah dicintainya. 

Ia juga penyabar, ia terhebat.

Satu hari, ia mengatakan ini padaku "setelah kau menyakitiku, aku tak ingin lagi percaya pada kata nanti" Ucapnya. 

Awalnya aku tak faham. Tapi syukurlah, tanpa aku minta, ia menjelaskan ucapannya. 

"Benar kan, bahkan hari ini adalah kata nanti yang kita bicarakan dahulu. Luka yang kemarin kau buat, adalah janjimu dulu. Maksudku, dulu kau berjanji untuk tidak menyakitiku, tapi nyatanya hari ini luka itu kau yang buat sendiri bukan? "

Aku mengangguk. 

Ia benar. 

Dulu, aku berjanji untuk selalu membahagiakan dirinya. Tapi ternyata aku sendiri yang melanggar janjiku sendiri. 

Mungkin itu maksudnya. 

Ia ingin membuatku mengerti dengan kata serumit itu. 

Ia memang begitu. 

Selalu membuatku terbungkam kemudian berpikir keras atas apa yang ia ucapkan. 

Karena itulah aku tidak lagi percaya kata nanti". Tegasnya sekali lagi. 

" Lalu apa yang akan kau percaya, sekarang? " Tanyaku. 

"Coba kau ulangi kata terakhir yang kau ucapkan! " Perintahnya. 

Bukan mengikuti kata-katanya, aku termenung. Bingung. 

Aku mengulang pertanyaan ku. 

"Lalu apa yang akan kau percaya, sekarang? " Ulang ku. 

"Sekarang! " Ujarnya. 

Apa kataku, ia selalu membuatku berpikir. 

"Aku hanya akan percaya terhadap apa yang terjadi sekarang. " Tegasnya. 

Aku mengangguk faham. 

Begitulah, ia berhasil mengubah pemikiran ku juga. Aku juga tidak akan lagi percaya kata nanti. Aku hanya akan mempercayai kata sekarang. Aku hanya akan menjalani dan mensyukuri apa yang terjadi hari ini. 

"Ia adalah milikku hari ini" Bisikku dalam hati. Sambil menatap kedua matanya diam-diam.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url