Semestaku (part 6)

 Sekarang akan aku coba ibaratkan kau dengan sekitar ya? 

Jika tak berkenan di hatimu tolong jangan marah;) 

Kau dengan arunika.. 

Arunika selalu menjadi alasan dimulainya hari. Kau pun begitu, alasan dimulainya segala asa dan harapan. Dan tentu untuk itu aku masih bertahan dan berjuang. 


Kau dengan senja.. 

Sama-sama menyalurkan desiran hangat di hati. 

Meninggalkan jejak kenangan, mengabadikan suasana. Mempercantik alam, memperelok kelam. Serasi. 


Kau dengan hujan.. 

Sama-sama meninggalkan rindu. 

Suaranya, suaramu. 

Rintiknya, senyumanmu. 

Khasnya, perhatianmu. 

Adalah alasan paling tepat untuk tinggal.


Kau jangan ragu. 

Aku tak pernah ingin bermain-main dengan perasaan. 

Apalagi padamu. 


Kau tau? 

Kau pandai sekali membuatku rindu. 

Lihai sekali. 



Hari ini, izinkan aku hadiahkan doa untukmu. 

Bukankah hanya itu yang bisa diandalkan? 

Kala tanganku tak bisa lagi menjagamu, kala penglihatan ku tak mampu lagi mengawasimu, kala rindu ku tak mampu aku sampaikan secara langsung padamu, hanya doa. 

Kita akan berbincang panjang disana. Dalam lirihan-lirihan kecil yang akan alam sampaikan padamu. 

Jika kau rindu, itu artinya aku pun merasakan hal yang sama. 

Bahkan, ketika kau tak merindukanku pun, aku akan selalu merindukan mu. 


Bukankah cinta adalah doa? 

Begitupun sebaliknya. 

Aku akan terus mendoakanmu, aku pasti terus mencintaimu. 


Terimakasih ya, karena telah kuat;)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url